Sabtu, 31 Desember 2016

6 Buku Terbaik yang Saya Baca di Tahun 2016

Jujur, saya bukanlah orang yang pandai menceritakan kembali apa yang telah saya baca, ketika seseorang meminta saya untuk menceritakannya. Dan menyarankan teman untuk membaca buku yang saya suka tanpa bisa memberikan alasan kenapa buku itu layak baca, juga kalimat "baca aja sendiri" yang terlontar begitu saja dari mulut, adalah hal yang bodoh.

Rasa-rasanya saya perlu menulis tulisan ini, selain karena membaca dan menulis mencegahmu dari pikiran yang bebal dan tidak akan membuat otakmu melorot ke dengkul, ini juga sebagai ajang "mengingat" kembali apa yang pernah saya baca.

Tadinya saya ingin memilih 10 buku. Tapi karena bermalas-malasan itu enak, akhirnya saya hanya memilih 6 buku. Tentulah tulisan ini subyektif. Kamu bisa saja tidak setuju dengan 6 buku pilihan saya, selera orang beda-beda dan seharusnya begitu.

1. Steve Jobs, karya Walter Isaacson
Ini adalah buku biografi Steve Jobs dari ketika ia masih kecil hingga kesuksesannya dengan Apple dan mulai sakit-sakitan. Buku yang sangat tebal dan saya sendiri tidak menyangka bisa melahap buku ini dengan waktu yang lumayan cepat.

Jobs perfeksionis betul, senang mengambil alih dan ia bisa dengan serampangan mengatakan apa yang ia lihat di depannya itu adalah sampah. Seperti, ketika desain produk Apple yang dibuat oleh karyawannya dan Jobs tidak suka dengan desainnya, itu adalah sampah. Dan Walter Isaacson, menulisnya dengan ciamik.

2. Lelaki Tua dan Laut, karya Ernest Hemingway
Berkat novela ini, Hemingway diganjar nobel sastra tahun 1954. Berkisah tentang kegigihan seorang lelaki tua, Santiago, yang sudah 84 hari melaut tapi tak kunjung mendapatkan ikan, diolok-olok, dianggap aneh oleh rekannya. Hingga ia terus melaut dan akhirnya berhasil mendapatkan ikan yang besar.

Detail adalah kata yang tepat. Bagaimana hebatnya Hemingway menggambarkan suasana ketika Santiago sedang bergelut dengan ikan-ikan yang memakan umpannya, Santiago yang ngomong sendiri di laut dan, ending yang menurut saya keren. Memang, perlu fokus yang tinggi untuk bisa membaca halaman demi halaman di buku ini.

3. Menanam Padi di Langit, karya Puthut EA
Saya kira ini novel, ternyata biografi. Merupakan biografi tentang tiga seniman yang dipertemukan di ISI Yogya, Bob, Teddy, dan Toni.

Menceritakan bagaimana tantangan mereka bertiga dari orang tua ketika memilih kuliah seni rupa, kehidupan yang liar-mabuk-mabukan dan narkoba, lalu karya-karya yang mereka buat ketika itu, dan tentu saja cerita tentang penggulingan rezim Soeharto.

Sialnya, membaca buku ini nikmat sekali, padahal kalau dipikir-pikir, isinya jauh dari kehidupan saya.

4. Dalih Pembunuhan Massal, karya John Roosa
PKI sedang amsyong saja, lagi jaya-jayanya, tiba-tiba jatuh dan hancur. Kamu boleh saja menolak PKI atau komunis hidup lagi di Indonesia. Tapi untuk membaca buku ini, adalah keharusan.

Buku ini berisi analisis-analisis apa saja yang menyebabkan G-30S terjadi, penyebab kegagalan G-30S yang terlihat seperti gerakan revolusioner yang main-main, juga orang-orang yang terlibat di dalamnya dan kehebatan Soeharto dalam melakukan kudeta merangkak untuk membabat Soekarno dari tampuk kekuasaan.

5. Bukan Pasar Malam, karya Pramoedya Ananta Toer
Garis besar ceritanya sederhana: seorang anak yang pulang kampung untuk menemui ayahnya yang sedang sakit.

Lalu ada kisah-kisah tentang ayahnya yang seorang tentara yang idealis juga kritik-kritik kepada jendral-jendral yang hobi memperkaya diri. Entahlah.

6. To Kill a Mockingbird, Harper Lee
Saya terkejut sekali ketika membaca novel ini dan ternyata isinya tentang diskriminasi rasial yang masih begitu kental ketika itu di Amerika. Juga pengelompokan kelas berdasarkan tingkat ekonomi/garis keturunan keluarga yang menurut saya gila sekali.

Dikisahkan oleh seorang anak kecil yaitu Scout Finch yang kadang kelewat pintar dan kerjaannya mengusili Boo Radley dengan kakaknya dan kisah tentang ayahnya, Atticus Finch, yang membela seorang negro yang dituduh memperkosa wanita kulit putih. Meski di awal memang cerita berjalan cukup lambat.